Presiden Jokowi Pamit Dengan Kabinet Indonesia Maju

Presiden Jokowi Pamit Dengan Kabinet Indonesia Maju

Jokowi pamit dan minta maaf

Jokowi kemudian menyampaikan terima kasih kepada seluruh menteri kabinetnya atas kerja keras serta dukungan selama satu dekade. Ia berharap apa yang telah mereka kerjakan bersama dapat memberi manfaat besar bagi bangsa dan negara.

“Saya ingin menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya atas dukungan, atas support, atas kerja keras untuk negara ini. Dan saya berharap apa yang sudah kita lakukan dalam 10 tahun ini bermanfaat bagi rakyat, bermanfaat bagi negara, bermanfaat bagi bangsa kita yang kita cintai,” kata Jokowi.

Presiden juga memberikan ucapan selamat bekerja kepada Prabowo Subianto, presiden terpilih, dan kabinet baru yang mendatang. Di akhir sambutannya, Jokowi mengungkapkan permohonan maaf kepada seluruh jajarannya jika selama masa kerja terdapat hal-hal yang kurang berkenan.

“Minggu siang saya akan pulang ke Solo. Kalau ada yang pas ke Jogja 30 menit nanti lewat tol bisa silakan kalau ada yang ingin ke Solo. Kalau pakai jalan tol ada yang ke Surabaya lewatnya pasti harus lewat Solo, silakan juga kalau ingin mampir ke rumah. Sekali lagi mohon maaf,” imbuhnya.

Presiden Joko Widodo dan Wapres Ma'ruf Amin berfoto bersama para menteri dan kepala badan seusai makan siang bersama di Istana Negara, Jakarta, Jumat (18/10/2024). Ini menjadi momen terakhir menjelang pelantikan Prabowo Subianto sebagai presiden periode 2024-2029 pada 20 Oktober mendatang.

Jumat (18/10/2024) adalah hari kerja terakhir bagi anggota Kabinet Indonesia Maju. Presiden Joko Widodo pun mengundang para menteri yang sudah membantunya untuk makan siang bersama. Makan siang terakhir.

Soto bangkong, asinan, nasi liwet, kambing guling, pempek, hingga mi ayam disajikan secara prasmanan. Para menteri ataupun anggota Dewan Pertimbangan Presiden yang hadir bebas memilih makanan.

Hadir, antara lain, presiden terpilih Prabowo Subianto; Wakil Presiden Ma’ruf Amin; Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa; Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala BPN Agus Harimurti Yudhoyono; Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto; Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nadiem Makarim; Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki; serta Menteri Luar Negeri Retno Marsudi.

Para menteri dan kepala badan makan siang bersama di Istana Negara, Jakarta, Jumat (18/10/2024). Ini menjadi momen terakhir menjelang pelantikan Prabowo Subianto sebagai presiden periode 2024-2029.

Selain itu, tampak juga Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko; Ketua Wantimpres Wiranto; Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati disertai dua wakil menterinya, Suahasil Nazara dan Thomas Djiwandono; Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasmita; Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan; serta Menteri Komunikasi dan Informatika Budi Arie Setiadi.

Muhadjir menceritakan, dirinya menikmati kambing guling dan asinan dalam suasana hangat dan akrab. Namun, diakui ada suasana melankolis karena akan berpisah setelah bekerja sama bertahun-tahun.

”Cuma ketika beliau pidato hanya sebentar itu yang bikin kami terharu, ya. Apa namanya akan berpisah ya walau tetap akan bertemu lho. Tapi, ini momentum yang sangat melankolis lah itu menurut saya,” tuturnya.

Presiden Jokowi, di akhir acara makan siang, mengingatkan perjalanan pemerintahannya selama 10 tahun dan berbagai momen yang dilalui bersama.

Baca juga: Kenangan Presiden Jokowi Ada Pada Pohon Pule di Halaman Istana Jakarta

Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki (kiri); anggota Dewan Pertimbangan Presiden, Sidharto Danusubrata; serta Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita (kanan) tiba di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat (18/10/2024). Presiden Joko Widodo menyelenggarakan makan siang bersama para menterinya sebelum mengakhiri masa jabatan pada 20 Oktober ini.

”Kita telah lalui bersama-sama, banyak tantangan yang kita diskusikan, kita debatkan, kita ramaikan di dalam rapat-rapat kabinet, rapat terbatas, dan rapat internal,” kata Presiden.

Untuk dukungan dan kerja keras seluruh kabinetnya selama satu dekade terakhir, Presiden Jokowi berterima kasih. ”Saya ingin menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya atas dukungan, atas support, atas kerja keras untuk negara ini. Dan, saya berharap apa yang sudah kita lakukan dalam 10 tahun ini bermanfaat bagi rakyat, bermanfaat bagi negara, bermanfaat bagi bangsa kita yang kita cintai,” tuturnya.

Presiden Jokowi juga menyampaikan selamat bekerja kepada Presiden terpilih Prabowo Subianto dan kabinet barunya. Presiden Jokowi turut mengucapkan permintaan maaf kepada seluruh jajarannya jika selama masa interaksi dan kerja sama ada hal-hal yang kurang berkenan.

Baca juga: Apa Saja Pembekalan untuk Calon Menteri/Wamen Prabowo di ”Hambalang Retreat”?

”Hari Minggu siang saya akan pulang ke Solo. Kalau ada yang pas ke Jogja, 30 menit nanti lewat tol bisa, silakan kalau ada yang ingin ke Solo. Kalau pakai jalan tol ada yang ke Surabaya lewatnya pasti harus lewat Solo, silakan juga kalau ingin mampir ke rumah. Sekali lagi mohon maaf,” tambah Presiden yang disambut tepuk tangan semua menteri dan Wantimpres.

Muhadjir mengatakan senang bisa mendampingi Presiden Jokowi hampir 10 tahun. ”Saya banyak belajar dari beliau. Beliau ini seorang belajar, dia tidak banyak memberikan arahan kepada pembantunya, justru banyak mendengarkan, bahkan beliau mencatat. Bahkan, kalau ada yang kurang jelas, beliau menanyakan kembali. Ini saya kira contoh yang baik, pemimpin yang mau merendah untuk menanyakan kepada pembantunya, itu tidak mudah,” tuturnya.

Dalam acara tersebut, menteri yang membantu Presiden pun beragam. Ada yang benar-benar mendampingi 10 tahun ada pula yang baru satu bulan lebih sedikit. Saifullah Yusuf, misalnya, baru menjabat Menteri Sosial selama 1 bulan 9 hari. Dia pun dikabarkan akan memegang jabatan sama di kepemimpinan Prabowo Subianto.

Nadiem Makarim pun mengaku akan pamitan kepada Presiden Jokowi. ”Luar biasa, tanpa dukungan beliau, saya tidak bisa melakukan begitu banyak transformasi mulai dari kurikulum, Kampus Merdeka, asesmen nasional, enggak mungkin tanpa dukungan Pak Jokowi,” tuturnya memuji.

Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nadiem Makarim tiba di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat (18/10/2024). Presiden Joko Widodo menyelenggarakan makan siang bersama para menterinya sebelum mengakhiri masa jabatan pada 20 Oktober ini.

Nadiem bersiap menyerahterimakan jabatannya kepada tiga menteri. Sebab, di pemerintahan Prabowo Subianto, dikabarkan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi akan dipecah menjadi tiga, yakni Kementerian Pendidikan Dasar Menengah, Kementerian Pendidikan Tinggi, dan Kementerian Riset Teknologi.

”Selamat sukses dan saya yakin ketiga menteri itu orang-orang hebat dan pasti akan melanjutkan program yang baik dan juga menyempurnakan yang masih perlu perbaikan,” ucap Nadiem terkait tiga menteri yang akan menggantikannya.

Airlangga pun memuji pemerintahan yang dipimpin Presiden Jokowi. ”Seluruh rintangan berhasil dilalui dan leadership Pak Jokowi luar biasa. Kita melampaui berbagai krisis waktu (pandemi) Covid-19,” ujarnya.

Baca juga: Inilah 14 Titik Panggung Pesta Rakyat di Hari Pelantikan Prabowo-Gibran

Untuk pemerintahan baru ke depan, Suharso berharap rencana pembangunan jangka menengah teknokratik lima tahun diselesaikan. Dengan demikian, ada peta jalan apa saja yang diprioritaskan selama lima tahun.

Acara makan siang pun diakhiri dengan foto bersama Presiden Jokowi, Wapres Amin, dan para menteri serta kepala badan. Senyum pun tersungging.

Presiden Jokowi melakukan pertemuan bilateral dengan PM Jepang Fumio Kishida, di The Apurva Kempinski Bali, Senin (14/11/2022). (Foto: BPMI Setpres/Laily Rachev)

Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) melakukan pertemuan bilateral dengan Perdana Menteri (PM) Jepang Fumio Kishida, di The Apurva Kempinski Bali, Senin (14/11/2022). Presiden Jokowi mengajak PM Kishida bersama-sama menyukseskan KTT G20 agar hasilkan deklarasi bersama.

“Harapan dunia sangat besar terhadap G20 sebagai katalis pemulihan global. Kesuksesan G20 merupakan collective responsibility dari seluruh negara G20,” ucap Presiden Jokowi.

Terkait kerja sama ekonomi dengan Jepang, Presiden Jokowi mendorong penyelesaian IJEPA (Indonesia-Japan Economic Partnership Agreement).

“Kinerja kerja sama ekonomi kita cukup baik. Saya yakin kinerja ini akan dapat lebih baik jika kita dapat selesaikan IJEPA segera,” ungkap Presiden Jokowi.

Hal lain yang dibahas Presiden Jokowi yaitu mengenai pembangunan infrastruktur. Presiden Jokowi mengapresiasi penandatanganan nota kesepahaman kelanjutan MRT fase 1 hari ini dan kerja sama studi MRT fase 3 akhir Oktober lalu.

“Saya harapkan dukungan Yang Mulia agar proyek MRT bisa selesai tepat waktu,” ucap Presiden.

Kerja sama di kawasan juga menjadi hal yang diperbincangkan dalam pertemuan bilateral tersebut. Presiden Jokowi mengatakan, keketuaan ASEAN oleh Indonesia bertepatan dengan peringatan 50 tahun ASEAN-Jepang. Presiden menggarisbawahi pentingnya untuk terus menjaga stabilitas dan perdamaian di kawasan dan membangun industri hijau di kawasan.

“Saya mendorong implementasi konkret sinergi ASEAN Outlook on the Indo-Pacific (AOIP) dengan Free and Open Indo-Pacific (FOIP). Tahun depan, Indonesia juga akan mendorong engagement negara Pasifik dengan ASEAN. Indonesia juga ingin mengajak Jepang mempererat kerja sama dengan negara-negara di Pasifik,” jelas Presiden Jokowi.

Turut hadir mendampingi Presiden Jokowi dalam pertemuan tersebut yaitu Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif, serta Direktur Jenderal Asia Pasifik dan Afrika Kementerian Luar Negeri Abdul Kadir Jailani. (TGH/UN)

Presiden Jokowi melakukan peletakan batu pertama Masjid Negara di kawasan IKN, Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, Rabu (17/01/2024) pagi. (Foto: BPMI Setpres)

Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) melakukan peletakan batu pertama (groundbreaking) Masjid Negara di kawasan Ibu Kota Nusantara (IKN), Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, Rabu (17/01/2024) pagi. Presiden menyatakan bahwa masjid yang dirancang berkapasitas 61 ribu jemaah ini merupakan representasi kemajemukan Indonesia.

“Saya berharap Masjid Negara ini akan merepresentasikan kemajemukan Indonesia dan sarana untuk meningkatkan iman dan taqwa kepada Allah Swt., tempat yang nyaman bagi umat muslim untuk melakukan berbagai aktivitas keagamaan, aktivitas sosial lainnya, dan menjadi simbol untuk memperkuat toleransi dan moderasi beragama di Ibu Kota Nusantara kita,” ujarnya.

Selain Masjid Negara, kata Presiden, di kawasan IKN juga akan dibangun sejumlah tempat ibadah lainnya, seperti  gereja katedral, wihara, pura, dan kelenteng.

“Ini akan menunjukkan betapa kita ini sangat beragam, tetapi kerukunan tetap terus kita jaga untuk membangun persatuan di negara kita,” imbuh Presiden.

Kepala Negara menyampaikan, Masjid Negara yang dibangun dengan nilai konstruksi mencapai Rp940 miliar ini ditargetkan selesai pada akhir tahun 2024 ini. Sarana ibadah ini akan dilengkapi dengan infrastruktur kawasan, seperti jalan dan jembatan.

“Di sekeliling masjid ini, tadi digambarkan di layar, akan dikelilingi oleh air, karena akan dibuat embung buatan. Sehingga, saya membayangkan masjid ini adalah masjid yang akan sangat indah dari luar dan juga akan sangat indah interiornya dari dalam,” ujarnya.

Presiden pun berharap Masjid Negara dapat menjadi contoh bagi Pembangunan masjid negara di dunia.

“Saya ingin masjid yang akan dibangun ini bisa menjadi contoh dari masjid-masjid negara di dunia dan menampilkan kekhasan Indonesia, menampilkan kekhasan Ibu Kota Nusantara,” tandasnya.

Turut mendampingi Presiden dalam peresmian tersebut adalah Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir, Menteri Agraria dan Tata Ruang (ATR)/Kepala Badan Pertanahan Nasional (BPN) Hadi Tjahjanto, Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas, Anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) Gandi Sulistiyanto, Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, Kepala Otorita IKN Bambang Susantono, Pj. Gubernur Kalimantan Timur Akmal Malik, Pj. Bupati Penajam Paser Utara Makmur Marbun, dan Kurator Pembangunan IKN Ridwan Kamil. (TGH/UN)

Suara.com - Anggota Kabinet Indonesia Maju mulai berdatangan ke Istana Kepresidenan, Jakarta. Mereka hadir untuk bertemu Presiden Joko Widodo atau Jokowi untuk kali terakhir sebagai anggota kabinet.

Presiden Jokowi mengumpulkan jajaran kabinetnya untuk melakukan santap siang bersama jelang akhir masa jabatan di pemerintahan. Selain anggota kabinet, terlihat mobil dinas Wakil Presiden Ma'ruf Amin RI 2 juga sudah terparkir di komplek Istana Kepresidenan Jakarta.

Mobil-mobil menteri berpelat nomor RI juga sudah berdatangan. Menko Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, kehadirannya bersama para menteri dan anggota kabinet untuk melakukan makan siang bersama Jokowi.

"Makan siang bersama. Iya (terakhir). Hari ini kami hari kerja terakhir," kata Airlangga, Jumat (18/10/2024).

Baca Juga: Resmi! Jokowi Teken Perpres Jaminan Kesehatan Pensiunan Menteri, Berlaku Seumur Hidup Dan Ditanggung Negara

Menurut Airlangga, semua menteri akan hadir dalam agenda makan siang bersama dengan kepala negara.

Sementara itu, Menpora Dito Ariotedjo juga mengatakan hal serupa. Ia menegaskan kegiatan bersama presiden sebatas makan siang, tidak ada perpisahan.

"Makan siang di sana sama bapak sebagai presiden. Kalau perpisahan nggak ada," ucap Dito.

Berdasarkan pantauan di lokasi, anggota kabinet yang sudah hadir, di antaranya Menteri Keuangan Sri Mulyani bersama dua wakil menkeu. Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Menteri, Perindustrian Agus Gumiwang, Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan, Menteri PPN/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa, Menteri ATR/BPN Agus Harimurti Yudhoyono, Mendikburistek Nadiem, Menko Koperasi UKM Teten Masduki, dan Menkominfo Budi Arie Setiadi.

Baca Juga: Skenario Kepulangan Jokowi Ke Solo, Istana Siapkan Alphard Bernopol AD 1 JKW

Jokowi kenang perjalanan 10 tahun pemerintahan

Lanjutkan membaca artikel di bawah

Jokowi kemudian mengenang perjalanan 10 tahun pemerintahannya, mencatat berbagai dinamika yang telah mereka lalui bersama, dari rapat-rapat kabinet hingga diskusi-diskusi strategis yang sering kali berlangsung hangat.

“Kita telah lalui bersama-sama, banyak tantangan-tantangan yang kita diskusikan, kita debatkan, kita ramaikan di dalam rapat-rapat kabinet, rapat terbatas, dan rapat internal,” ucap dia.

Baca Juga: Setelah Tak Jadi Presiden, Jokowi Keluar Istana Pakai Alphard AD 1 JKW

Jakarta, IDN Times - Presiden Joko "Jokowi" Widodo makan siang terakhir bersama Kabinet Indonesia Maju di Istana Negara, Jakarta, Jumat (18/10/2024). Dalam acara tersebut, Wakil Presiden Ma'ruf Amin dan juga jajaran menteri kabinet hadir.

Acara makan siang bersama terlebih dulu dibuka Menteri Sekretaris Negara, Pratikno.

"Selamat datang di Istana Negara. Ini adalah acara makan siang bersama. Agenda utamanya nanti Bapak Presiden yang menyampaikan," ujar Pratikno dalam keterangannya.

Hidangan yang disajikan

Hidangan yang disajikan mengangkat citarasa nusantara, mulai dari soto bangkong, asinan, nasi liwet, kambing guling, pempek, hingga mi ayam. Para menteri dan tamu undangan bebas mengambil makanan, menciptakan suasana yang akrab dan santai.

Di meja utama, Presiden Jokowi duduk berdampingan dengan Ma'ruf Amin, Presiden terpilih Prabowo Subianto, Pratikno, dan Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan.

Presiden Jokowi secara khusus berpindah meja untuk menyapa para menteri. Ia berbincang hangat dengan mereka, menciptakan suasana perpisahan yang penuh kekeluargaan. Canda tawa juga mengiringi percakapan, menambah kehangatan dalam jamuan tersebut.

Baca Juga: Ramai-Ramai Menteri Jokowi Makan Siang di Istana Hari Terakhir Kerja